EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _...

MIRIS, ANAK BERZINA DENGAN IBU KANDUNGNYA


-LUMAJANG- Demi menyalurkan hasrat birahinya, AK (16) tega menghamili IK (38) yang merupakan ibu kandungnya sendiri. Perbuatan keji ini ia lakukan di rumahnya yang hanya ditinggali oleh mereka berdua. Setahu warga, IK telah lama menjanda, selain itu, penampilannya yang seringkali menampakan auratnya diduga memancing gairah anaknya yang sedang mengalami masa puber."Beberapa bulan yang lalu, saya tidak sengaja melihat mereka sedang berbuat mesum di rumahnya pada siang hari" ujar Kasirun.
-
Mereka tergolong keluarga miskin dan tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Untuk makan sehari-hari, ibu dan anak ini menunggu uluran tangan Kasirun,  Selain Kasirun, tidak ada yang peduli. Mungkin karena selama ini mereka tidak pernah bergaul dengan warga sekitar. Terlebih, selama IK hamil, mereka berdua jarang keluar rumah. Bahkan, sejak kecil AK belum pernah bersekolah.
-
Ironisnya, IK enggan melaporkan perbuatan keji anaknya terhadapnya ke polisi. Dan ketua RT dan lurah setempat pun membiarkan kasus ini. Menurutnya, belum ada undang-undang yang mengatur perzinaan anak dengan ibunya sendiri. Bagaimana tidak, mereka melakukan hubungan intim atas dasar suka sama suka. Setelah warga mengetahui perbuatan mereka, mereka tampak biasa saja, tidak ada rasa malu ketika bertemu.
-
Kemarin pagi, IK melahirkan sepasang bayi kembar. Yang satu berbulu hitam pekat, dan yang satu berbulu putih kombinasi hitam. "Mbeee" begitulah tangisannya. Hal ini menambah kebahagiaan tersendiri bagi Kasirun. Karena IK (ibu kambing) yang berusia tigapuluh delapan bulan melahirkan dua kambing sekaligus hasil perkawinan dengan AK (anak kambing),enambelas bulan. Sekarang kambing Kasirun jumlahnya menjadi empat ekor. Selamat ya! buat Kasirun.

#Golek_konco_kapusan😂😂😂😂

Komentar