EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _duka laraku_ (kecewa at

Banyak ilmu yang ada dialam ini

*..*

Mulai dari ilmu yang biasa2 saja, sampai ada ilmu yang paling mulia, ada pula ilmu yang paling tinggi, ada juga ilmu yang paling utama, ilmu yang diterima, ilmu yang benar, ada ilmu induk dari segala ilmu, dsbnya..

Lalu Ilmu apakah yang paling tinggi itu?

Ada sebuah riwayat bahwa seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah :

"Ya Rasulullah, ilmu apakah yg paling tinggi itu?"

Rasulullah hanya "DIAM"

"DIAM" bukan berarti "Tidak bicara"

Tetapi tidak banyak bicara, tidak banyak mengeluh, tidak membuka aib, tidak pamer/riya, tidak sombong, tidak berdebat.. dsbgnya..

Ilmu "DIAM" itu sebuah ilmu yang tidak ada gurunya, tidak ada muridnya, tidak ada sekolahnya, tidak ada kitabnya, tidak diajarkan dimanapun.

Dalam DIAM itu tidak ada yang mengetahui kecuali orang yang bersangkutan dengan Tuhannya saja.

DIAM tetapi tetap terus memperhatikan

DIAM tetapi terus bergerak/ikhtiar

DIAM tetapi terus berdoa/berdzikir

DIAM tetapi tetap terus menebar manfaat

Seperti matahari yang diam tetapi terus bersinar.

Seperti padi yang diam tetapi tetap terus tumbuh.

Seperti tanah yang diam tetapi didalamnya menyimpan banyak manfaat.

Atau seperti dirimu yang dulu selalu diam ketika didalam RAHIM, walau tak nampak, tak bicara, tetapi keberadaanmu membawa berjuta harapan dan kebahagiaan.

Wallahu a'lam....

Komentar