EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _...

Tikus dan Kelelawar

**
🐀 🆚 🦇

Seekor ibu tikus dengan anaknya sedang bercerita di pematang di tengah sawah.
Tiba-tiba ada kelawar terbang di atas mereka.
Anak tikus ketakutan, lalu bertanya : "ibu , apa itu yang sedang terbang di atas kita ??'
Ibu tikus : " ooo itu, kelawar namanya.."
Anak tikus : "tapi mukanya mirip dengan kita??"
Ibu tikus : " sebenarnya dia sebangsa dengan kita nak..
cuma dia ambil jurusan *penerbangan* sedangkan kita *pertanian*..!

Komentar