EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _...

KELUARGA TAQWA


💐💐💐💐💐💐

Ketika Al Hasan Bashri di tanya. Kepada siapa sebaiknya menikahkan putrinya ?. Beliau berkata.
*"Nikahkanlah dengan orang sholih, jika ia suka akan mencintainya, jika tidak suka tidak akan mendzaliminya"*.

Sebuah nasehat hebat untuk setiap orang tua. Terutama para bapak yang kelak menjadi wali bagi putrinya. Agar tidak kehilangan oreintasi jalan taqwa. Sebab dengannya di sampaikan dunianya menuju bahagia. Dan sebab di sampaikan di akherat menuju surga.

Mudah dan sulitnya mengantar taqwa keluarga. Dan anak keturunan kita. Kembali kepada kita. Seberapa gigih di jalan taqwa berusaha. Sebab mudahnya mengantar keluarga menjadi keluarga taqwa. Berangkat dari mudahnya setiap hari mengupayakan gigih untuk menjadi orang bertaqwa.

Tersemainya rasa takut kepada Alloh adalah benih utama taqwa.
Akan subur benih taqwa jika di sirami dengan amal sholih yang di jaga. Serta di rawat benih ini jauh dari hama maksiat dan dosa.

Agar benih taqwa tumbuh maksimal dan terarah benar jalannya. Maka di buatlah penopang kuat mempersiapan bekal perjalan panjang akherat sebagai penyangga.

Terkhir, mudahnya benih taqwa berbuah istimewa. Jika di pupuk dengan rasa ridlo terhadap semua ketentuanNaya. Agar berbalik hadir di hati ridloNya kepada kita.

Semoga mudah mendidik diri menjadi bertaqwa. Menjadi sebab mudahnya mendidik keluarga menjadi taqwa. Di mulai dari memilih yang sholih sebagai penentu utama. Semoga kita di jadikan selalu hambaNya yang bertaqwa.....

Komentar