EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _...

INSPIRASI UNTUK KITA

Semua *PETINJU* profesional memiliki *PELATIH.*
Bahkan, petinju *LEGENDARIS* sehebat *MOH ALI* sekalipun memiliki *PELATIH.*
Yaitu *ANGELO DUNDEE* yang membantu *ALI* menjadi *JUARA* dunia 3 kali.

Padahal jika mereka *BERDUA* disuruh  *BERTANDING* sangat *JELAS* Angelo Dundee tidak akan pernah *MENANG.*

Mungkin kita ber-tanya², mengapa *MOH ALI* butuh *PELATIH* kalau *JELAS* dia pasti *MENANG* melawan pelatihnya ?

*KETAHUILAH...*
Bahwa *MOH ALI* butuh *PELATIH* bukan karena pelatihnya lebih *HEBAT* tapi karena ia membutuhkan seorang untuk *MELIHAT* hal² yang *"TIDAK DAPAT DIA LIHAT SENDIRI"*

Hal yang tidak dapat kita *LIHAT* dengan *MATA* sendiri itu yang disebut : *"BLIND SPOT"* atau *"TITIK BUTA".*

Kita hanya bisa melihat *"BLIND SPOT"* dengan bantuan orang lain.

Dalam *HIDUP* kita *BUTUH* seseorang untuk *MENGAWAL* kehidupan kita, *SEKALIGUS* untuk *MENGINGATKAN* kita seandainya *PRIORITAS* hidup kita mulai *BERGESER.*

Kita butuh orang lain YANG :
_*×. MENASIHATI*_
_*×. MENGINGATKAN*_
_*×. MENEGUR*_

Jika kita *MULAI* melakukan *SESUATU* hal yang *KELIRU* yang *MUNGKIN* tidak kita *SADARI.*

Kita butuh *KERENDAHAN HATI* untuk :
×. Menerima _*KRITIKAN*_
×. Menerima _*NASEHAT*_
×. Menerima _*TEGURAN*_

Itulah yang justru menyelamatkan kita.

Kita bukan manusia *SEMPURNA.*
Jadi, biarkan orang lain menjadi *"MATA"* kita di area *'BLIND SPOT'* kita, sehingga kita bisa *MELIHAT* apa yang tidak *BISA* kita *LIHAT* dengan _*'PANDANGAN'*_ kita *SENDIRI.*

Mari kita saling nasehat- menasehati dalam *KEBAIKAN & KESABARAN.*

Komentar