EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _...

Sang Play Boy dari Sleman

**🐇

Sore itu seorg pemuda sebut saja Bowo, sudah rapi bergaya mau ke rumah cewek yang di incarnya. Sebelum ke rumah cewek tsb Bowo mampir dulu ke Tukang Kembang.

Bowo : “ Mang… kembang yg merah satu.... "

Tk.Kembang : “ Mau ngapél nih….? “

Bowo : “ Iya Mang..”

Tk.Kembang : “Hébatlah romantis sekali "

Bowo : “Bowo gitu loooh,  éh… Mang satu lagi kembangnya…”

Tk.Kembang : “Buat siapa lagi? “

Bowo : "Buat adiknya Mang, dia suka melirik, kayaknya suka juga sama saya. Mau saya pacarin saja dua2nya…. eh… sekalian satu lagi Mang Kembangnya "

Tk.Kembang :  "Buat siapa lagi?“

Bowo : "Buat Ibunya Mang, lumayan msh cantik dan bahenol, dia suka lihatin saya, kayaknya suka sama saya juga"

Tk.Kembang : "Wahhhh.. Anak muda jaman now.. "

Sampai di rmh ceweknya, Bowo sudah ditungggu: Ceweknya, Adiknya dan Ibunya mau diajak makan bareng, tapi sebelum makan menunggu Bapaknya yang belum pulang.

Tak lama kemudian Bapaknya datang dan langsung duduk di ruang makan, Bowo langsung merunduk sambil mimpin do'a,sangat khusuk sekali

Karena Bowo terlalu lama mimpin do'anya, malah makin menundukkan kepalanya. Ceweknya langsung nyolek sambil berbisik: " Nggak nyangka mas Bowo itu lelaki relegius, berdo'anya saja sangat lamaaa sekali"

Bowo masih saja menunduk, sambil menahan mau menangis, lalu berbisik:
_"Aku gak nyangka kalau Bapakmu yg jualan Kembang “._

☺😀🤣😅🤣😅

Komentar