EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _...

Renungan Anne Avantie

    Hidup lahir sebagai PEREMPUAN itu " tidak mudah " maka jangan MEMPERSULIT dan DIPERSULIT.
   Apalagi yg sudah BERUMAH TANGGA .....
persoalan semakin pelik .
Seorang ISTRI atau seorang  IBU harus bisa berfungsi semua ..., dituntut di semua bidang  harus BISA .
    BISA segala nya ..
termasuk BISA menerima PENDERITAAN dan berdiam didalam nya demi keutuhan rumah tangga.
    Dan harus BISA merasa TIDAK BERKORBAN sama sekali .
Tetap " tersenyum " sepanjang hari 😊 dengan DERITA di hati sepanjang hari ..

    > Bagaimana bisa TERSENYUM sepanjang hari ..,
Kalau bekerja SENDIRI .,
LISTRIK " mati " sedari pagi.
AIR tidak mengucur lagi berhari hari dan harus menimba di rumah tetangga..
ANAK tak lagi bersekolah karena nunggak BIAYA sekolah ...
dan suami selingkuh ...
         Alasan nya ..
   ISTRI nya tak lagi CANTIK & MENARIK .., badan nya tidak indah .,mukanya " tidak enak di lihat " ., cemberut terus . Tidak pernah TERSENYUM ...
    Bagaimana bisa " senyum 😊" kalau hidup terlilit tekanan derita.
     Bagaimana bisa " senyum " ketika nasi yg terhidang utk anak anak nya tak berlauk ...

   > Perempuan itu dituntut seperti PAYUNG .. bisa BESAR .., bisa KECIL bahkan bisa " dilipat " masuk tas.
Bisa berwarna warni aneka corak ..
   Bisa di gunakan baik dalam HUJAN deras ..
ataupun PANAS membara.
   Bisa berfungsi dalam segala situasi .
Sampai warnanya pudar bahkan " jebol " sekalipun masih bisa berfungsi.

   > Ketika hari semakin terik masalah semakin pelik .., peristiwa peristiwa makin " mencekik "....
Wanita harus bisa berjuang " KAKI jadi KEPALA .., KEPALA jadi KAKI ".
Terkadang lupa pada kodrati .
                 Tapi......
ini HIDUP .., suka tidak suka harus " di jalani "...
PAS tidak " pas" harus Di PAS PAS in..
   
   < Bahkan dalam hukum Tuhan .., Wanita itu di cipta dari TULANG RUSUK PRia..
    Juga ada tertulis WANITA adalah PENOLONG Pria.
Siapa yg mau protes dengan " kenyataan " ini?

   > Hari makin terik ... hujan makin deras ..
anak anak bertumbuh menjadi BESAR ....
kita orang tua justru semakin menjadi keKANAK - KANAK an..
    Biasa nya IBU atau ISTRI makin " momong " bukan makin ringan .., disaat tulang ini sudah merapuh .
Semakin dimakan usia ... bukan makin ringan ., belum lagi kalau buah hati kita .. yg kecil di timang sayang .....
    Setelah dewasa di PINANG di dera derita berkepanjangan .

   < Itulah alasan mengapa SURGA itu dititipkan pada WANITA .....
karena Tuhan tau mahluk yg di ciptakan ini sebagai PEREMPUAN adalah mahluk hidup yg terkuat untuk menyangga dunia..
PILAR penyangga Rumah tangga.

     " BERBAHAGIA lah .. sebagai Wanita yg Tuhan sudah PERCAYA kan .
    Tuhan tau kita KUAT ...
jangan LELAH apalagi MENYERAH . .
GENGGAM tangan Tuhan dan berjalanlah bersama NYA. . " jangan lepaskan ".
    Hanya BERSAMA Dia lah kita bisa lalui BEBAN & MASALAH " sebesar dan seberat " apapun . 🙏🏻❤🌹

  *)Bangga jd Seorang Ibu👍 😁🙏🏽🙏🏽🙏🏽🌈🌈🌈
SELAMAT MENYONGSONG HARI IBU......🙏🏽🙏🏽

Komentar