EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _...

Penulisan bentuk ulang gabungan kata _surat kabar_ Dalam _PUEBI_,

Ada yang menanyakan ke saya tentang penulisan bentuk ulang gabungan kata _surat kabar_ . Dalam _PUEBI_, Bab II Penulisan Kata, sub C. Bentuk Ulang, penulisan tersebut sudah  diatur sebagai berikut.

*Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama*. Misalnya:
surat kabar>  surat-surat kabar
kapal barang> kapal-kapal barang
rak buku> rak-rak buku
kereta api cepat> kereta-kereta api cepat

Komentar