EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _...

HUMOR HARI INI "HATI-HATI JIKA BELI GORENGAN DI PURWOKERTO"

**

Pembeli (B) : "Yu, nyong tuku gorengane..."
Penjual (J) : "Apa bae kang?"
(B) : "Lho... gorengane werna pira Yu?..."
(J): "Sing kiye gedang goreng rong ewu telu,
Mendoan rong ewu papat.
Tahu goreng rong ewu lima, kang!
Sampean arep tuku sing endi kang?..."
(B): "Walah... Gorengan wis kadaluwarsa kabeh kiye yu...?!..."
(J): "Èh... , sampean nek ngomong sing kepenak... Jajal deleng disit, sing anyar kiye nembe tak entas seka wajan kok ngomong kadaluwarsa..."
(B): "Lho..., lah sampean sing ngomong mau, gedang goreng 2003, mendoan 2004, tahu goreng 2005.
Lha siki wis taun 2017 Yu!..."
(J): "Walah lambene rika tak goreng sisan mengko tak dol rong ewu pitulas..!!!..."
😩😆😎
*Ngguyu Disit Aja Serius2 bae yak..*😆😀😜😂

Komentar