EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _...

MENGAPA SUAMI BOSAN PADA ISTRINYA

Merinding bacanya😢

Ada seorang lelaki berkata kepada seorang syekh:

"Dulu, sebelum menikah, aku melihat istriku begitu indah, tiada duanya di dunia ini. Tapi, Ketika aku melamarnya, ternyata ada banyak wanita yang seindah dia. Ketika aku menikahinya, aku mulai merasa bahwa ada banyak wanita yang lebih cantik darinya. Sekarang, setelah hampir sepuluh tahun kami menikah, aku merasa bahwa semua wanita lebih menarik daripada istriku."

Syekh itu menjawab: "Apakah engkau tahu, ada yang jauh lebih parah dari yang kau alami saat ini?" "Tidak." "Seandainya, engkau menikahi seluruh wanita di dunia, tanpa terkecuali, maka engkau akan merasa bahwa anjing-anjing yang berkeliaran di jalan jauh lebih menarik bagimu daripada wanita manapun."

Syekh itu melanjutkan: "Masalah sesungguhnya bukan terletak pada istrimu, tapi terletak pada hati rakusmu dan mata keranjangmu. Mata manusia tidak akan pernah puas, kecuali jika sudah tertutup tanah."

Lalu Syekh itu bertanya: "Apakah engkau ingin istrimu kembali seperti dulu, menjadi wanita terindah di dunia ini?"

"Iya Syekh," jawab lelaki itu dengan perasaan tak menentu.

"Tundukkan pandanganmu, pejamkanlah matamu dari hal-hal yang haram. Ketahuilah, orang yang merasa cukup dengan yang halal, maka dia akan diberi kenikmatan yang sempurna di dalam kehalal-an tersebut."

CATATAN : JIKA DIA BELUM BAIK, DIDIK DIA SAMPAI JADI BAIK, BUKAN MALAH TINGGALKAN DIA DAN CARI YANG LEBIH BAIK
........
Ya Allah , anugrahilah kami pasangan  sakinah mawaddah warrahmah dalam rumah tangga kami  sehingga gelombang tidak memecahkan kami dan tidak juga membelokkannya.
Aamiin_yarobbalalamin.

Komentar