EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _...

LIRIK MYMNE BAHASA INDONESIA MGMP

Hymne Bahasa Indonesia

Terpujilah Tuhan Maha Kuasa
Tlah Kau ciptakan Indonesia Raya
Negeri yang indah penuh pesona
Bangsa yang ramah berbudi bahasa

Wahai bangsaku cintai negeriku
Satu bangsa satu bahasaku
Jadikan sebagai jati dirimu
Meski berbeda tetap bersatu

Reff:
Bersatu berjaya
Peduli bahasa dalam kemajuan
Cintailah syukurilah
Bahasa Indonesia anugerah Tuhan

Wahai bangsaku cintai negeriku
Satu bangsa satu bahasaku
Jadikan sebagai jati dirimu
Meski berbeda tetap bersatu

Reff:
Bangsaku berjaya
Peduli bahasa dalam kemajuan
Lestarilah abadilah
Satu bahasaku jaya Indonesia

Komentar