KUMPULAN TEMPAT WISATA INDONESIA TERINDAH
1. Puncak Jaya
Ketinggian : 4.884 meter
Pulau : Papua
Provinsi : Papua
Sebutan lain : Cartensz Pyramid
Penakluk Pertama : Anton Colijn, Jean Jacques Dozy dan Frits Wissel (Tahun 1936)
2. Puncak Mandala
Ketinggian : 4.760 meter
Pulau : Papua
Provinsi : Papua
Penakluk Pertama : Herman Verstappen, Arthur Escher, Max Tissing, Jan de Wijn dan Piet ter Laa (Tahun 1959)
3. Puncak Trikora
Ketinggian : 4.750 meter
Pulau : Papua
Provinsi : Papua
Sebutan lain : Wilhelmina Peak (digunakan hingga 1963)
Penakluk Pertama : Franssen Herderschee, Hubrecht and Versteeg (Tahun 1913)
4. Ngga Pilimsit
Ketinggian : 4.717 meter
Pulau : Papua
Provinsi : Papua
Sebutan lain : Mount Idenberg (nama yang digunakan oleh Kolonial Belanda)
Penakluk Pertama : Heinrich Harrer and Philip Temple (Tahun 1962)
5. Gunung Kerinci
Ketinggian : 3.805 meter
Pulau : Sumatera
Provinsi : Jambi
Sebutan lain : Peak of Indrapura/Indrapoera
Penakluk Pertama : Arend Ludolf van Hasselt en Daniël David Veth (Tahun 1877)
Keterangan : Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia
6. Gunung Rinjani
Ketinggian : 3.726 meter
Pulau : Lombok
Provinsi : Nusa Tenggara Barat
Keterangan : Gunung Berapi
7. Gunung Semeru
Ketinggian : 3.676 meter
Pulau : Jawa
Provinsi : Jawa Timur
Penakluk Pertama : Clignet (Tahun 1838)
Keterangan : Gunung Berapi
8. Gunung Sanggar
Ketinggian : 3.564 meter
Pulau : Lombok
Provinsi : Nusa Tenggara Barat
9. Gunung Rantemario
Ketinggian : 3.478 meter
Pulau : Sulawesi
Provinsi : Sulawesi Selatan
10. Gunung Slamet
Ketinggian : 3.428 meter
Pulau : Jawa
Provinsi : Jawa Tengah
Keterangan : Gunung Berapi
1. Danau Toba
Luas : 1.130 km2
Kedalaman Maksimum : 529m
Jenis Danau : Vulkanik
Provinsi : Sumatera Utara
Pulau : Sumatera
2. Danau Towuti
Luas : 561,1 km2
Kedalaman Maksimum : 203m
Jenis Danau : Tektonik
Provinsi : Sulawesi Selatan
Pulau : Sulawesi
3. Danau Poso
Luas : 323,2 km2
Kedalaman Maksimum : 450m
Jenis Danau : Tektonik
Provinsi : Sulawesi Tengah
Pulau : Sulawesi
4. Danau Sentarum
Luas : 275 km2
Kedalaman Maksimum : 8m
Jenis Danau : Floodplain
Provinsi : Kalimantan Barat
Pulau : Kalimantan
5. Danau Matano
Luas : 164,1 km2
Kedalaman Maksimum : 590m
Jenis Danau : Tektonik
Provinsi : Sulawesi Selatan
Pulau : Sulawesi
6. Danau Jempang
Luas : 150 km2 (15.000 hektar)
Kedalaman Maksimum : 6m
Jenis Danau : Floodplain
Provinsi : Kalimantan Timur
Pulau : Kalimantan
7. Danau Paniai
Luas : 145 km2 (14.500 hektar)
Kedalaman Maksimum : 50m
Jenis Danau : Tektonik
Provinsi : Papua
Pulau : Papua
8. Danau Rombebai
Luas : 137,49 km2 (13.749 hektar)
Jenis Danau : Floodplain
Provinsi : Papua
Pulau : Papua
9. Danau Tempe
Luas : 130 km2 (13.000 hektar)
Kedalaman Maksimum : 5m
Jenis Danau : Tektonik
Provinsi : Sulawesi Selatan
Pulau : Sulawesi
10. Danau Semayang
Luas : 130 km2 (13.000 hektar)
Kedalaman Maksimum : 6m
Jenis Danau : Floodplain
Provinsi : Kalimantan Timur
Pulau : Kalimantan
1. Sungai Kapuas
Panjang Sungai: 1.143 km
Mata Air : Pengunungan Muller
Hilir : Selat Karimata
Lokasi : Pulau Kalimantan (Provinsi Kalimantan Barat)
Keterangan : Sungai Terpanjang di Pulau Kalimantan
2. Sungai Mahakam
Panjang Sungai: 920 km
Hilir : Selat Makasar
Lokasi : Pulau Kalimantan (Provinsi Kalimantan Timur)
Keterangan : Sungai Terpanjang kedua di Pulau Kalimantan
3. Sungai Barito
Panjang Sungai: 909 km
Mata Air : Pengunungan Muller
Hilir : Laut Jawa
Lokasi : Pulau Kalimantan (Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Selatan)
Keterangan : Sungai Terpanjang ketiga di Pulau Kalimantan
4. Sungai Batanghari
Panjang Sungai : 800 km
Mata air : Gunung Rasan
Hilir : Muara Sabak (bagian Timur Pulau Sumatera)
Lokasi : Pulau Sumatera (Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi)
Keterangan : Sungai terpanjang di Pulau Sumatera
5. Sungai Musi
Panjang Sungai: 750 km
Mata air : Daerah Kepahiang, Bengkulu
Hilir : Daerah Sungsang (bagian Timur Pulau Sumatera)
Lokasi : Pulau Sumatera (Provinsi Sumatera Selatan)
Keterangan : Sungai terbesar kedua Pulau Sumatera
6. Sungai Mamberamo
Panjang Sungai: 670 km
Mata air : Pertemuan beberapa anak sungai (Sungai Tariku, Van Sungai Daalen, Sungai Taritatu)
Hilir : Samudera Pasifik
Lokasi : Pulau Papua (Provinsi Papua)
7. Sungai Begawan Solo
Panjang Sungai: 548 km
Mata air : Gunung Lawu
Hilir : Laut Jawa
Lokasi : Pulau Jawa (Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur)
Keterangan : Sungai Terpanjang di Pulau Jawa
8. Sungai Digul
Panjang Sungai: 525 km
Mata air : Pengunungan Maoke
Hilir : Laut Arafuru
Lokasi : Pulau Papua
9. Sungai Indragiri
Panjang Sungai: 500 km
Mata Air : Berasal dua sungai yaitu Sungai Ombilin dan Sungai Sinamar
Hilir : Selat Malaka
Lokasi : Pulau Sumatera (Provinsi Riau)
10. Sungai Seruyan
Panjang Sungai: 350 km
Mata Air : Bagian Utara Provinsi Kalimantan Tengah
Hilir : Laut Jawa
Lokasi : Pulau Kalimantan (Kalimantan Tengah)
BATAS LAUT DI INDONESIA
a. Zona Laut Teritorial
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut.
Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal/perairan dalam (laut nusantara). Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau terluar.
Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut.
b. Zona Landas Kontinen
Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masingmasing negara.
Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut.
Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya.
1. Rawa Pening
Mendengar namanya, kamu mungkin akan langsung mengartikan pening sebagai ungkapan untuk sakit kepala atau pusing. Padahal arti sebenarnya bukan itu, Pening adalah istilah lain atau penyebutan berbeda dari bening yang artinya adalah jernih. Ya, kejernihan itu mungkin nampak, tapi itu dulu. Saat ini kejernihan air di Rawa Pening bukan lagi menjadi daya tarik utama. Tapi tenang saja, kamu masih tetap bisa menikmati keindahan yang mempesona kok jika datang ke lokasi wisata alam yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah itu. Kamu bisa memandang hamparan perairan alami berupa danau dengan luas area mencapai 2.670 hektare.
Rawa Pening [image source]Untuk sampai ke Rawa Pening, kamu harus menempuh perjalanan menunju Kecamatan Ambarawa. Selain itu juga bisa dicapai dari wilayah Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Keindahan rawa dengan bermacam-macam tumbuhan airnya itu begitu cantik dengan latar belakang Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran yang eksotis. Kamu juga bisa memancing di Rawa Pening, hanya saja ada populasi tumbuhan eceng gondok yang semakin hari, kian mengkhawatirkan karena bisa mengganggu keindahan. Sampai saat ini pihak berwenang setempat masih melakukan upaya untuk membersihkan rawa pening dari eceng gondok. Tumbuhan tersebut dimanfaatkan untuk kerajinan tangan berupa anyaman.
2. Rawa Binong
Memandang hamparan danau luas yang dulunya adalah kawasan rawa-rawa adalah sebuah keseruan tersendiri. Apalagi saat ini begitu sulit menemukan destinasi wisata alam di dekat kota besar. Biar kamu juga merasakannya, datang saja ke kawasan Rawa Binong yang terletak di Kota Cikarang. Letaknya tepat berada di Kampung Rawa Binong, Desa Hegarmukti Kecamatan Cikarang Pusat. Beberapa waktu yang lalu, kawasan ini mendapat dukungan dari Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk ditetapkan sebagai lokasi wisata.
Tentu saja ada rencana perbaikan untuk mewujudkan hal tersebut.
Rawa Binong [image source]Misalnya saja perbaikan turab dan irigasi Rawa Binong sepanjang 110 meter. Saat ini sudah ada beberapa fasilitas untuk bersantai di sekitar Situ Rawa Binong. Kamu juga bisa memancing dan ketika datang momen tertentu masyarakat setempat mengadakan festival dan perlombaan. Masyarakat setempat tetap berharap akan ada bantuan lain dari pemerintah agar Rawa Binong makin indah dan nyaman didatangi oleh pengunjung untuk berwisata. Bahkan ekonomi warga bisa terbantu juga seiring ramainya para pengunjung.
3. Rawa Bayu
Rawa Bayu atau masyarakat menyebutnya dengan Rowo Desa Bayu adalah sebuah tempat yang menyajikan pemandangan surgawi yang masih alami. Bagaimana tidak, lokasinya sendiri masih ada dalam kawasan Hutan Petak 8, bagian dari Kesatuan Hutan Rogojampi, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Dinginnya Rawa begitu selaras dengan udara sejuk di lokasi, karena letak Rawa Bayu ada di ketinggian 800 meter dari permukaan laut. Setelah melewati jalur yang ditumbuhi dengan pepohonan dan suara burung bersautan, kamu akan tiba di tempat wisata dengan suguhan utama berupa danau dengan air jernih.
Rawa Bayu [image source]Sampai saat ini kealamiannya masih terjaga, belum ada upaya untuk mengembangkan wisata alam ini menjadi destinasi terkenal dengan fasilitas mumpuni. Untuk masuk ke sana kamu nggak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun, karena tidak ada penjaga yang menarik tiket. Suasana di sekitar rawa begitu terasa mistis, pohon-pohon tua berdiri dengan kokoh. Di sekitar Rawa juga terdapat bangunan candi yang bernama Candi Puncak Agung Macan Putih. Untuk membuktikan keindahannya secara langsung kamu bisa menempuh perjalanan sejauh 35 km dari pusat Kota Banyuwangi.
4. Rawa Biru
Rawa Biru juga terletak di Banyuwangi, hanya saja areanya lebih luas dan terbuka. Tidak banyak yang tahu tentang lokasi wisata Rawa Biru. Meski begitu, keindahan alamnya patut untuk diunggulkan. Hamparan danau dengan tumbuhan rawa begitu anggun dan serasi dengan perbukitan di sekitarnya. Letaknya sendiri dekat dengan dua pantai yaitu Pantai Grajagan dan Pantai Lampon. Bukannya suasana hening seperti yang terasa di Rawa Bayu, kamu justru akan mendengar suara ombak dari kejauhan yang memecah kesunyian.
Rawa Biru [image source]Letaknya yang dekat dengan pantai juga membuat udara di sini bearomakan laut, bahkan semilir anginnya juga berbau laut. Sebelum tiba di lokasi wisata yang tepatnya berada di Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi tersebut kamu bisa menikmati rimbunnya hutan yang dikelola oleh Perhutani. Ada beberapa jenis tumbuhan yang membuat jalur menuju Rawa Biru jadi terasa sejuk. Mulai dari hutan Mangrove, Mahoni, hingga padang rumput.
Waduk Kedung Ombo
Waduk Kedung Ombo dibangun diatas lahan seluas 6.576 hektar. Luasnya waduk ini bahkan harus memaksa penduduk sekitarnya untuk berpindah tempat tinggal. Waduk ini pun terletak di 3 kabupaten sekaligus, yakni Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Boyolali yang seluruhnya berada di Provinsi Jawa Tengah.
Waduk Gajah Mungkur
Photo: en.wikipedia.org
Waduk Gajah Mungkur terletak di selatan Wonogiri, sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Waduk yang dibangun pada tahun 1970-an ini membendung sungai terpanjang di Pulau Jawa, yakni Sungai Bengawan Solo.
Dengan luas area sekitar 8800 hektar, waduk ini mampu mengairi sawah seluas 23.600 hektar di tiga kabupaten, yakni Sukoharjo, Klaten, Sragen, dan Karanganyar.
Pembangunannya pun hampir sama dengan waduk Kedung Ombo, yakni menggusur warga di sekitar areal pembangunan, dan ditransmigrasikan ke wilayah Sitiung, Provinsi Sumatera Barat.
Sehingga untuk mengenang warga yang telah meninggalkan tempat kelahirannya karena pembangunan waduk ini, dibuatlah patung ‘bedol desa’ di pintu masuk areal waduk.
Selain dimanfaatkan sebagai sumber air perusahaan air minum di daerah tersebut, waduk ini pun dimanfaatkan juga sebagai sarana rekreasi. Bagi anda yang suka memancing, disini pun tersedia fasilitas pemancingan yang lumayan representatif.
Yang lebih mengasyikkan lagi, di waduk ini tersedia juga fasilitas layang gantung atau gantole yang bisa membawa anda melihat waduk dari ketinggian.
Waduk Jatiluhur
Waduk Jatiluhur berada di Kabupaten Purwakarta atau sekitar 9 KM dari pusat kotanya. Bendungannya merupakan yang terbesar di Indonesia dengan areal luas danau saja mencapai 8.300 hektar.
Waduk Jatiluhur merupakan pionir waduk yang serbaguna di Indonesia, sehingga pemanfaatannya tak hanya buat pembangkit listrik saja.
Di Waduk jatiluhur, banyak petambak yang menggunakan keramba membudidaya berbagai jenis ikan air tawar. Makanya tak heran ketika anda berkunjung ke waduk ini bakal menemui banyak keramba-keramba di pinggiran maupun di tengah danau.
Fasilitas penunjang waduk Jatiluhur menjadi tempat wisata pun terbilang cukup lengkap. Tak hanya fasilitas wisata air semacam perahu-perahu sewaan saja, namun hotel, restoran villa dan bungalow pun tersedia dengan jumlah yang cukup berlimpah. Disini pun menjadi pusat pelatihan bagi atlet nasional cabang dayung dan dragon boat.
Waduk Batutegi
Waduk Batutegi berjarak 85 KM dari pusat Kota Bandar Lampung. Waduk yang namanya berarti batu yang tegak ini memiliki luas 3.560 hektar.
Pembangunan waduk yang memakan waktu sembilan tahun lamanya ini difungsikan untuk pembangkit listrik tenaga air, dan menghasilkan 125,2 Giga Watt per tahunnya.
Waduk Batutegi punya semacam pulau di tengah-tengahnya. Pulau tersebut dimanfaatkan sebagai sarana konservasi dimana lembaga pemerintah beserta komunitas pecinta satwa setempat sering melepasliarkan satwa di tempat ini.
Selain sebagai fasilitas pembangkit listrik, Waduk Batutegi juga dibuka untuk sarana wisata. Ada tempat penyewaan perahu bagi anda yang ingin menyusuri perairan waduk. Juga di sekeliling waduk terdapat pegunungan yang memungkinkan anda untuk melihat pemandangan yang begitu indah.
Waduk Karangkates
Waduk Karangkates terbentuk dengan menahan laju aliran Sungai Brantas. Waduk dengan nama lain Ir. Sutami ini terletak di Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten malang, Provinsi Jawa Timur.
Waduk dengan luas daerah pengumpulan 2.050 km2 ini dikelola oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali, sebuah anak usaha dari PT. PLN Persero. Waduk Karangkates selesai dibangun pada tahun 1977, dan memakan waktu pembuatan selama dua tahun.
Waduk Riam Kanan
Waduk Riam Kanan menampung air dari delapan sungai yang berasal dari Pegunungan Meratus. Lokasi bendungan yang dibangun selama sepuluh tahun ini, menenggelamkan areal seluas 9.730 hektar atau setara dengan sembilan desa.
Waduk Riam Kanan cukup eksotis karena merupakan paduan antara perairan yang biru dengan hijau perbukitan di pinggirannya. Buat anda yang menyempatkan diri mampi disini, di waduk ini pun tersedia penyewaan perahu untuk mengajak anda berkeliling mengitari waduk.
Waduk Jatigede
Proyek pembangunan waduk Jatigede telah dimulai 50 tahun silam, namun baru dimulai kembali pada tahun 2010. Molornya pembangunan waduk yang menampung air dari Sungai Cimanuk ini, dikarenakan proses pembebasan lahan yang cukup rumit.
Terhitung pembangunannya memakan waktu selama enam tahun hingga areal dengan 4.896 hektar ini komplit tergenang air pada awal tahun 2016.
Keberadaan waduk Jatigede bermanfaat bagi irigasi di Kabupaten Indramayu, Cirebon dan Majalengka. Waduk ini benar-benar masih baru sehingga, baik potensi wisata maupun manfaat lain yang bisa didapatkan belum terlihat. Hanya saja, menurut sumber yang didapat, waduk ini merupakan waduk terbesar kedua setelah Waduk Jatiluhur.
Pelabuhan di Indonesia begitu banyak dan beragam, ada yang besar dan ada yang kecil. Pelabuhan merupakan infrastruktur yang vital yang dibutuhkan negeri ini untuk mengangkut barang dari satu tempat ke tempat yang lain (umumnya berbeda pulau). Dan dibawah ini adalah daftar nama-nama pelabuhan di Indonesia, silahkan disimak informasinya berikut ini:
1. Pelabuhan Sabang terletak di Provinsi Nangroe Aceh Darusalam.
2. Pelabuhan Palembang terletak di Provinsi Sumatera Selatan.
3. Pelabuhan Belawan terletak di Provinsi Sumatera Utara.
4. Pelabuhan Bengkalis terletak di Provinsi Riau.
5. Pelabuhan Panjang terletak di Provinsi Lampung.
6. Pelabuhan Tanjung Priuk terletak di Provinsi DKI Jakarta.
7. Pelabuhan Tanjung Emas terletak di Provinsi Jawa Tengah.
8. Pelabuhan Tanjung Perak terletak di Provinsi Jawa Timur.
9. Pelabuhan Benoa terletak di Provinsi Bali.
10. Pelabuhan Pontianak terletak di Provinsi Kalimantan Barat.
11. Pelabuhan Balikpapan terletak di Provinsi Kalimantan Timur.
12. Pelabuhan Makasar terletak di Provinsi Sulawesi Selatan.
13. Pelabuhan Ambon terletak di Provinsi Maluku.
14. Pelabuhan Jayapura terletak di Provinsi Papua.
15. Pelabuhan Marauke terletak di Provinsi Papua.
16. Pelabuhan Banjarmasin terletak di Provinsi kalimantan Selatan
17. Pelabuhan Teluk Bayur terletak di Provinsi Sumatera Barat.
18. Pelabuhan Makassar terletak di Provinsi Sulawesi Selatan
Komentar
Posting Komentar