EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _...

KATA GANTI, KATA DEPAN, KATA SI DAN SANG, PARTIKEL

A. KATA GANTI
1. PENGERTIAN
Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda atau orang. Tujuan  penggunaan kata ganti ini adalah untuk memperhalus bahasa yang kita gunakan, dan membuat kalimat lebih efektif serta tidak berulang – ulang sehingga kalimat yang digunakan tidak terkesan bertele – tele.
2. JENIS – JENIS KATA GANTI
Kata ganti dapat di golongkan menjadi 6, yaitu: kata ganti orang, kata ganti petunjuk, kata ganti tanya, kata ganti penghubung, kat ganti kepunyaan, dan kata ganti tak tentu.

1. Kata ganti orang
Kata ganti orang merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda orang dengan kata lain. Kata ganti orang dapat digolongkan menjadi enam bagian yaitu:
a. Kata ganti orang pertama tunggal
    (Saya, aku, daku, hamba)
Contoh dalam kalimat :
Saya bukanlah orang kaya
Aku akan berjuang untuk mencapai impianku
Daku hanyalah penyair gila

b. Kata ganti orang pertama jamak
     (Kami, kita)
Contoh :
Kami adalah komunitas pecinta alam Indonesia
Kita akan mendapatkan mendali emas di kejuaraan mendatang

c. Kata ganti orang kedua tunggal
    (Kamu, kau, anda, dikau, engkau)
Contoh :
Kamu adalah pegaai paling rajin di kantor ini
Anda sebaiknya pergi ke bandara secepatnya

d. Kata ganti orang kedua jamak
     (Kalian, kamu)
Contoh :
Kalian adalah orang – orang pilihan
Kamu semua memiliki hak yang sama

e. Kata ganti orang ketiga tunggal
     (Dia, ia, beliau)
 Contoh :
Dia akan menjalani peraatan medis
Ia menjadi sangat jahat setelah kejadian itu

f. Kata ganti orang ketiga jamak
   (Mereka)
Contoh :
Mereka akan segera di penjarakan

2. Kata ganti petunjuk
Kata ganti petunjuk adalah kata ganti yang digunakan untuk menunjukan letak suatu benda. Kata ganti petunjuk dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Petunjuk umum
         (ini, itu)
Ini adalah rumah baru saya
Itu merupakan benda peninggalan ayah saya

b. Petunjuk letak/tempat
     (Sini, situ, sana, ke sana, ke sini, di sini, di sana)
Di sini ada ribuan jenis ikan
Di sana ada anjing galak berwarna hitam

c. Kata ganti petunjuk ikhwal
   (Begitu, begini)
Dengan begini, produksi kita akan cepat meningkat
Begitulah cara mereka hidup di hutan

3. Kata ganti tanya
 Kata ganti tanya adalah kata ganti yang digunakan untuk menanyakan waktu, tempat, orang, atau keadaan.
a. Penanya waktu
    (Kapan)
Kapan acara itu dimulai?

b. Penanya tempat?
     (Di mana, darimana, ke mana )
Di mana keberadaan penjahat itu sekarang?
Darimana datangnya asap tebal ini?

c. Penanya orang atau benda
    (Apa, siapa, yang mana)
Yang mana rumah barumu?
Apa yang kau bawa?

d. Penanya keadaan
    (Bagaimana, mengapa, berapa, kenapa)
Bagaimana keadaan ayahmu?
Mengapa ibumu pergi sejauh itu?

4. Kata ganti kepunyaan
Kata ganti kepunyaan adalah kata ganti yang digunakan sebagai pengganti kepemilikan.
Contoh : -ku, -mu, -nya
Ayahku adalah orang terpandang di desaku
Ibumu terlihat sangat muda
Sepatunya sudah sobek

5. Kata ganti penghubung
Kata ganti penghubung adalah kata ganti yang digunakan untuk menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat.
Orang yang berdiri di depan sekolah itu adalah ayah ku
Kata “ yang” dalam kalimat di atas adalah kata ganti penghubung.


6. Kata ganti tak tentu
Kata ganti tak tentu adalah kata ganti yang digunakan untuk menunjukan sesuatu yang belum jelas jumlah dan bentuknya.
Contoh : Sesuatu, seseorang, para, masing – masing
Aku membawa sesuatu untuk ibumu
Ada seseorang yang menunggumu di gerbang
B. KATA DEPAN
1. Pengertian   
    Kata depan adalah kata-kata yang secara sintaksis diletakan sebelum kata benda, kata kerja atau kata keterangan dan secara semantis kata depan menandakan berbagai hubungan makna anatar kata depan dan kata yang ada dibelakangnya.
2. Aturan Penulisan Kata Depan
    Kata depan seperti “di”, “ke”, dan “dari” ditulis terpisah dengan kata-kata di belakangnya kecuali untuk kata-kata yang sudah dianggap lazim sebagai satu kata, seperti kepada, daripada dan sebagai imbuhan, seperti dipukul, dimakan dan lain-lain.

Contoh:
Di sana  (Benar)
Disini     (Salah)

Ke sekolah (Benar)
kesekolah   (Salah)

    Kata depan ditulis dengan huruf kecil jika digunakan di dalam kalimat sebagai judul.
Contoh:
Berlayar Dari Samudera Indonesia Ke Samudera Hindia Dan Antartika.   (Salah)
Berlayar dari Samudera Indonesia ke Samudra Hindia dan Antartika.   (Benar)

3. Jenis-Jenis Kata Depan
Jika dilihat dari fungsinya, kata depan dibagi menjadi beberapa macam. Di bawah ini adalah macam-macam kata depan dan contoh-contohnya:
a) Kata depan penanda tempat keberadaan dan waktu, yaitu: di, pada, dalam, dan antara.
Contoh:
Adikku bersekolah di SDN 4 Pulau Panggung.
Budi berangkat ke Jakarta pada siang hari.
Dani menaruh hand phone di dalam tasnya ketika ada razia di sekolah.
Rumahku terletak antara kantor pos dan bangunan sekolah itu.
Mereka belum menetukan tempat kunjungan antara Jogjakarta dan Surabaya


2. Kata depan penanda arah atau tempat asal, yaitu: dari
Contoh:
Ayahku baru pulang dari Amerika tadi malam.
Siswa baru itu pindahan dari Jakarta.
Pasukan itu bubar dimulai dari barisan yang paling kanan.
Dia menjadi seperti itu semenjak pulang dari rumah sakit.
Aku menunggu kedatanganmu di sini dari jam 8 pagi.

3. Kata depan penanda arah atau tempat tujuan, yaitu: ke, kepada, akan, dan terhadap
Contoh:
Pada liburan yang akan datang aku akan pergi ke rumah nenekku.
Surat ini ditunjukan kepada bapak kepala sekolah SMAN 3 Budi Mulia.
Saya sangat menghormati terhadap apa yang Bapak sampaikan kepada kami semua.
Kita semua tidak mengetahui akan apa yang dilakukan olehnya nanti malam.
Budi mengajak Ani pergi berlibur ke Pulau Bali berdua pada saat liburan nanti.


4. Kata depan penanda pelaku, yaitu: oleh
Contoh:
Pekerjaan itu diselesaikan oleh dirinya sendiri.
Akibat terlambat, dia dimarahi oleh guru bk di sekolah.
Aku ditemani oleh Ani ketika pergi ke pasar.
Budi diberikan oleh-oleh berupa baju oleh Ani.

5. Kata depan penanda alat atau cara yaitu: dengan, dan berkat
Contoh:
Ayah memotong rumput dengan menggunakan pisau rumput.
Ibu pergi bekerja dengan mengendarai sepeda motor.
Lantai rumahku sangat bersih berkat cairan pembersih.
Tugas kita selesai berkat kerjasama yang baik.
Shinta berlari dengan sangat cepat.

6. Kata depan penanda perbandingan, yaitu: daripada
Contoh:
Rumahku lebih kecil daripada rumah pejabat itu.
Jarak antara rumahku ke sekolah lebih lama daripada rumahnya ke sekolah.
Budi lebih tinggi sekitar 4 cm daripada tinggi Andi.
Daripada nilaiku, nilai yang kamu dapatkan lebih bagus.

7. Kata depan menunjukan suatu hal atau permasalahan, yaitu: tentang dan mengenai
Contoh:
Rapat pagi hari itu membahas tentang rencana kegiatan yang akan segera dilaksanankan.
Ani bertanya mengenai sikapku padanya beberapa hari yang lalu.
Apakah kamu mengetahui berita tentang mundurnya Frank Lampard dari timnas Inggris?
Dia menceritakan kepada kami semua mengenai kisah perjuangan hidupnya.
Tak ada lagi yang tersisa semua memori tentang dia selama hidupnya.

8. Kata depan penanda hubungan akibat, yaitu: hingga dan sampai
Contoh:
Pelaku curanmor itu dipukuli hingga babak belur.
Sinta menangis sampai air matanya mengering.
Rumahnya hancur hingga tak tersisa sedikitpun akibat diterjang banjir bandang.
Dia sangat rakus ketika makan sampai tak tersisa barang sebutir nasi pun di atas piringnya.
Danang berjuang dengan sangat keras hingga menjadi seorang pengusaha sukses.

9. Kata depan penanda hubungan tujuan, yaitu: untuk, buat, guna, dan bagi.
Contoh:
Aku membuatkan kue ini khusus untuk Ani yang sedang sakit.
Budi mengerjakan tugas matematika buat adiknya.
Belajarlah yang giat guna masa depan yang cemerlang.
Pendidikan adalah hak yang sangat penting bagi seluruh anak-anak.
Ayah memintaku untuk menemaninya pergi ke luar kota untuk urusan bisnis.

3. KATA SANDANG
    Kata sandang adalah suatu kata yang tidak memiliki arti atau makna khusus yang digunakan sebagai penjelas kata benda yang diletakan sebelum kata benda. Makna kata sandang sendiri tergantung dengan makna kata yang ada di belakangnya.

a)  Fungsi Kata Sandang
Di dalam bahasa Indonesia, kata sandang memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Membendakan suatu kata atau frase.
Contoh:
Yang rajin belajar pasti akan menjadi pintar.
Yang rajin belajar maksudnya orang-orang yang rajin belajar.

2. Membentuk kata benda atau kata ganti orang.
Contoh:
Para hadirin mengikuti acara seminar dengan sangat antusias.
Para hadirin bermakna hanya orang-orang yang hadir.

b) Macam-macam kata sandang dan contoh kalimatnya:
Ada beberapa kata sandang yang dikelompokan berdasarkan fungsinya. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis kata sandang.
A. Kata sandang yang menyatakan jumlah tunggal
Kata sandang seperti sang, sri, hang, dang, hyang memberikan makna seorang atau tunggal pada kata sesudahnya.
Contoh:
1. Sang
    Sang biasa digunakan untuk panggilan manusia, benda mati atau makhluk hidup lainnya bertujuan untuk meninggikan martabat atau menyindir.
Contoh:
Sang raja memberikan tahtanya kepada ahli waris. (meninggikan martabat)
Sang kodok sepertinya tidak mengorek lagi hari ini. (menyindir)
Sang saka merah putih berkibar di langit Indonesia.
2. Sri
    kata sandang Sri digunakan sebagai penyandang nama manusia yang kedudukannya lebih tinggi.
Contoh:
Sri Sultan Mahmud meninggalkan keraton untuk melihat rakyatnya.
Sri baginda memerintahkan seluruh rakyatnya untuk datang ke acara pernikahan anaknya.


3. Hang
Kata sandang hang juga digunakan untuk menghormati seseorang, tetapi digunakan pada sastar lama.
Contoh:
Hang Tuah bertemu dengan Hang Bae untuk berunding.
Hang jebat merupakan pahlawan pembela kebenaran orang-orang Melayu.

4. Dang
Penggunan kata sandang “Dang” sama seperti “Hang”, tetapi khusus untuk wanita.
Contoh:
Dang Shinta dilamar oleh Hang Jebat.
Sungguh elok paras Dang Siti sehingga membuat semua pria di kampungnya memperebutkannya.

5. Hyang
Khusus untuk kata sandang Hyang digunakan untuk menyebut dewa dan dewi.
Contoh:
Umat Hindu di Indonesia menyembah tuhan mereka, Hyang Widhi.

6. Yang
Kata sandang “Yang” biasanya digunakan sebagi pembentuk atau pengganti nama Tuhan.
Contoh:
Yang Maha Pengampun, Ampunilah semua dosa-dosaku dan orang tuaku.
Kejadian ini sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Serahkaan semua masalahmu kepada Yang Maha Adil.



B. Kata sandang yang menyatakan jumlah jamak/kelompok.
Kata sandang seperti para, umat dan kaum menyatakan kelompok orang tertentu.
1. Para
Kata sandang “para” digunakan untuk menegaskan sekelompok manusia yang memiliki suatu kesamaan tertentu.
Contoh:
Para dokter sedang mengoperasi seorang pasien kanker di ruang operasi.
Para manula yang terlantar di rawat oleh panti jompo.
Para pembalap memacu sepedanya dengan cepat pada putaran terakhir.

2. Umat
Kata sandang “umat” digunakan biasanya digunakan untuk menyatakan kelompok yang memiliki kesamaan dalam bidang agama.
Contoh:
Umat Islam memiliki hari Raya Idull Fitri sebagai hari yang suci, sedangkan Umat Kristen memiliki hari Natal.
Umat Nabi Muhammad SAW di Indonesia memperingati Isra’ Miraj dengan khusyuk.
Untuk menghormati umat Hindu yang sedang menyepi, Umat Islam di Bali mengumandangkan adzan tanpa pengeras suara.

3. Kaum
Kata sandang “kaum” digunakan untuk orang-orang yang memiliki pandangan atau ideology sama.
Contoh:

Kaum Soddom di Azab oleh Allah Swt karena perilakunya yang sangat menyimpang.
Kaum wanita pada jaman dahulu dipandang sebelah mata oleh kaum laki-laki.
Kaum menengah ke bawah tidak bisa merasakan apa yang dirasakan oleh kaum kaya raya.

C. Kata sandang sebagai penunjuk kata ganti orang/kata benda yang bermakna netral atau seimbang.
Kata sandang seperti “Si” dan “Yang” biasanya digunakan untuk menunjukan suatu kenetralan atau keharmonisan pada kata yang disandangnya.
1. Si
Kata sandang “Si” digunakan untuk mengiringin nama seseorang, hewan dan membentuk kata sifat menjadi kata benda.
Contoh:
Si Budi mengajak Sinta pergi ke sekolah bersama.
Si gendut, Si manis, Si kurus, Si tampan
Si kancil sangat pintar sehingga dia bisa menipu buaya.

2. Yang
Kata sandang “Yang” digunakan sebagai pembentuk kata benda dari frase atau kata yang dikhusukan sebagai kata ganti orang atau manusia.
Contoh:
Yang mengalami kecelakaan itu adalah tetangga dekatku.
Aku tak melihat orang yang memanggil namaku dari belakang.
Budi bertemu dengan orang yang telah ditunggu-tunggu olehnya.

A.Pengertian Partikel
Partikel adalah kelas kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak mempunyai arti leksikal.
B.Macam-macam Partikel
Dalam bahasa Indonesia, ada empat partikel, yaitu -kah, -lah, -tah, dan pun. Tiga yang pertama adalah klitik sedangkan yang keempat tidak.
1. -kah
Dipakai dalam kalimat interogatif dan berfungsi menegaskan.
Mengubah kalimat deklaratif menjadi kalimat interogatif: Diakah yang akan datang?
Bersifat manasuka dalam kalimat interogatif yang telah memiliki kata tanya seperti apa, di mana, dan bagaimana: Apakah ayahmu sudah datang?
Memperjelas kalimat interogatif yang tidak memiliki kata tanya: Akan datangkah dia nanti malam?

2. -lah
Dipakai dalam kalimat imperatif atau deklaratif.
Menghaluskan sedikit nada perintah kalimat imperatif: Pergilah sekarang, sebelum hujan turun!
Memberikan ketegasan yang lebih keras dalam kalimat deklaratif: Dari ceritamu, jelaslah kamu yang salah.

3.-tah
Dipakai dalam kalimat interogatif. Bersifat retoris: penanya tidak berharap mendapat jawaban dan seolah hanya bertanya pada diri sendiri. Partikel -tah banyak digunakan dalam sastra lama tapi kini tak banyak dipakai lagi.
Contoh: Apatah artinya hidup ini tanpa engkau?

4. -pun
Dipakai dalam kalimat deklaratif.
Mengeraskan arti kata yang diiringinya: Mereka pun akhirnya setuju dengan usul kami.
Menandakan perbuatan atau proses mulai berlaku atau terjadi jika dipakai bersama -lah: Tidak lama kemudian hujan pun turunlah dengan derasnya.

Komentar