EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _...

HUMOR HARI INI "DEMI KEBENARAN PAIMIN RELA DISIDANG"

humor hari ini
*DEMI KEBENARAN PAIMIN RELA DISIDANG*

Paimin diajukan ke Pengadilan karena terbukti membawa lari sepeda motor Mio merah milik teman wanitanya.

Inilah kutipan pembelaan Paimin di pengadilan:

"Saya tidak mencuri motor itu, Pak Hakim, gadis itu memberikannya kepada saya dengan sukarela," kata Paimin tanpa rasa salah sedikit pun.

Lanjut Paimin, "Kami berkenalan, menjadi akrab; lalu, dia mengajak saya berjalan-jalan pakai sepeda motornya ke taman yang sepi."

"Di taman, gadis itu berbisik di telinga saya. Betul, Pak, berbisik di telinga saya. Bisikannya begini, Pak Hakim, "Mas, ambillah *milikku yang paling berharga*."

"Terus, ah, maaf ya, Pak Hakim. Gadis itu lantas melepas semua pakaiannya."

Paimin pun berdalih, "Lalu, saya pikir-pikir, daripada ambil baju, BH, CD, atau celana Jeans, lebih baik saya ambil sepeda motornya. Bukankah itu *miliknya yang paling berharga*, Pak Hakim?"

Hakim langsung melempar palu ke Paimin,

*"Kamu bebas!"*

Edisi hahahihi @Mahmud Hidayat

Komentar