EDISI APRESIASI PUISI KONTEMPORER @ MAHMUD HIDAYAT *COLONNES SANS FIN* SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya tiang tanpa topang tanpa apa di atasku tiang tanpa akhir tanpa duka lukaku tiang tanpa siang tanpa malam tanpa waktu tiang tanpa akhir menuju ke mana kau dan aku yang langit koyak yang surga tumpah karena tinggi tikammu luka terhenyak neraka semakin galak dalam botolmu tiang tanpa akhir ah betapa kecilnya kau jauh di bawah kakiku Tiang (tonggak) adalah “kiasan sesuatu yag menjadi pokok kekuatan, penghidupan, dsb.” (KBBI, 2014: 1459). Dikatakan dalam puisi tersebut bahwa pokok kekuatan (penghidupan, dsb.) itu _tanpa akhir_ (“Colonnes Sans Fin”), tanpa ujung, tidak berkesudahan atau berpenghabisan sehingga tidak terlihat apa yang ada di atasnya ( _tanpa apa di atasnya_ ) dan tidak tahu rahasia apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi, penghidupan ( _tiang_ ) tanpa fungsi penyokong atau penunjang ( _topang_ ) kehidupan akan membuat aku kehilangan harapan atau tujuan hidup ( _tanpa apa di atasku_ ) sehingga tidak ada lagi _...

MU'JIZAT MERAWAT ORANG TUA

*MU’JIZAT MERAWAT ORANG TUA*

_Uang bisa dicari,_

_llmu bisa digali,_

*Tapi kesempatan : untuk mengasihi orang tua takkan terulang lagi,*

_Ketika anak kita menemukan jodohnya, dan mendapatkan wanita cantik yang berhasil merebut seluruh hatinya, tidak jarang orang yang pertama menjadi musuh si Anak adalah orang tuanya sendiri._

_Orang tua yang semula begitu mulia, mendadak terasa menjadi sangat cerewet, dan menjadi sumber masalah rumah tangga. Apalagi bila si anak (laki²) tidak berhasil menyatukan hati istrinya dengan ibundanya._

_Padahal_, *anak² yang merawat orang tuanya sampai wafat, kebanyakan di cintai Alloh*, _hal itu tercermin dalam karir hidupnya di Dunia, dan mereka cenderung menjadi orang yang sukses._

*Mu’jizat Orang Tua, dapat kita temukan dalam sejarah hidup seorang sahabat di bawah ini :*

          *–o0o–*

_Ketika ibu dari Iyas bin Muawiyah wafat,_ *lyas* _meneteskan air mata tanpa meratap, lalu beliau ditanya seorang sahabat tentang sebab tangisannya,_

_Jawabnya,_ *“Alloh telah membukakan untukku, beberapa pintu untuk masuk syurga, sekarang, satu pintu telah ditutup.”*

_Begitulah, orangtua adalah pintu syurga, bahkan pintu yang paling tengah di antara pintu² yang lain._

_Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,_
*"ORANG TUA adalah PINTU SYURGA YANG PALING TENGAH,* _terserah kamu, hendak kamu terlantarkan dia, atau kamu hendak menjaganya.”_
_(HR Tirmidzi)_

_Al-Qadhi berkata,_ _"Maksud pintu syurga yang paling tengah, adalah pintu yang_ *PALING BAGUS dan PALING TINGGI*.

_Dengan kata lain, se-baik² sarana yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam syurga dan meraih derajat yang tinggi adalah dengan mentaati orangtua dan menjaganya.”_

_Bersyukurlah jika kita masih memiliki orangtua, karena di depan kita masih ada pintu syurga yang masih terbuka lebar._

_Terlebih bila orangtua telah berusia lanjut._

_Dalam kondisi tak berdaya, atau mungkin sudah pelupa, pikun dan terkesan cerewet,_

_atau tak mampu lagi merawat dan menjaga dirinya sendiri, persis seperti bayi yang baru lahir._

*SUNGGUH TERLALU, ORANG YANG MENDAPATKAN ORANG TUANYA BERUSIA LANJUT, TAPI DIA TIDAK MASUK SYURGA, PADAHAL KESEMPATAN BEGITU MUDAH BAGINYA*.

_Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam.. bersabda,_ *"Sungguh celaka....., sungguh celaka,… sungguh celaka"*

_lalu Seseorang bertanya “Siapakah itu wahai Rosululloh?”_
_Beliau bersabda,_ *“Yakni orang yang mendapatkan, salah satu orang tuanya, atau kedua orang tuanya berusia lanjut, namun ia tidak juga bisa masuk syurga.”*
_(HR Muslim)_

_Dia tidak masuk syurga karena tak berbakti, tidak mentaati perintahnya, tidak berusaha membuat senang hatinya, tidak meringankan kesusahannya, tidak menjaga kata²nya, dan tidak merawatnya saat mereka tak lagi mampu hidup mandiri._

*SAATNYA KlNI, KlTA BERKACA DIRI, SUDAHKAH LAYAK KITA DISEBUT SEBAGAI ANAK YANG BERBHAKTI ? SUDAHKAH LAYAK KITA MEMASUKI PINTU SYURGA YANG PALING TENGAH ?*

_Nasihat ini sebaiknya, kita sampaikan kepada anak² kita, Juga pengingat bagi saya.._
         *Semoga bermanfa'at*
Wallahu 'a'lam bishshawab_

Komentar